Penyejuk Qalbu
Sumber : Terjemahan Kitab Nashailul Ibaad - Menjadi Santun dan Bijak
TIGA NASIHAT
Diceritakan dalam suatu riwayat bahwa ada seorang lelaki dari kalangan Bani Israil yang hendak pergi menuntut ilmu dan kebetulan berita itu sampai kepada Nabi mereka, lalu ia dipanggil untuk menghadap. Setelah datang, sang Nabi berkata kepadanya: "Wahai orang muda, camkanlah ! Aku akan memberimu beberapa wejangan dari ilmu orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terkemudian, yaitu:
Takutlah kepada Allah, baik sewaktu berada di tempat sepi maupun di tempat ramai.
Jaga lisanmu: Jangan sampai engkau berkata sembarangan kepada orang lain, kecuali hal-hal yang baik;
Perhatikan makananmu; jangan sampai kamu sampai memakannya, kecuali dari hasil yang halal."
Karena beratnya pesan tersebut, sedang tiada kemampuan bagi pemuda itu untuk menunaikannya bila jauh dari Nabinya, akhirnya dia mengurungkan niatnya mencari ilmu ke negeri lain.TIGA CIRI MANUSIA PALING BAHAGIA
Dikatakan bahwa manusia yang paling bahagia adalah orang yang memiliki:
Hati yang meyakini bahwa Allah senantiasa bersamanya;
Jiwa raga yang sabar; dan
Sikap qana'ah dengan apa yang dimiliki.
Qana'ah adalah menerima pemberian Allah dengan hai ridha dan tidak risau dengan apa yang luput darinya.Jiwa raga yang sabar; dan
Sikap qana'ah dengan apa yang dimiliki.
TIGA AZAS AGAR ILMU BERMANFAAT
Diceritakan dalam suatu riwayat bahwa dahulu pada masa kaum Bani Israil terdapat seorang lelaki punya 80 buah peti yang penuh dengan kitab-kitab ilmu yang telah dibacanya, namun ia tidak beroleh manfaat dari ilmunya. Allah pun menurunkan wahyu kepada Nabi-nya untuk menyampaikan kepada lelaki tersebut: "Meskipun engkau mengumpulkan ilmu yang banyak, niscaya ilmu itu tidak akan memberi manfaat bagimu, kecuali jika engkau mengerjakan tiga hal berikut:
Jangan engkau mencintai dunia, karena dunia bukan tempat orang-orang beriman menerima pahala-Nya;
Jangan berteman dengan setan, karena setan bukan teman orang-orang beriman;
Jangan mengganggu seseorang, karena mengganggu orang lain bukanlah pekerjaan orang-orang yang beriman."
Jangan berteman dengan setan, karena setan bukan teman orang-orang beriman;
Jangan mengganggu seseorang, karena mengganggu orang lain bukanlah pekerjaan orang-orang yang beriman."
TIGA KALIMAT MUNAJAT ABU SULAIMAN AD-DARANI
Nama asli Abu Sulaiman Ad-Darani adalah 'Abdurrahman bin 'Athiyah, sedangkan ad-Darani berasal dari kota Daran, yakni nama sebuah tempat di kota Damaskus-Syiria.
Beliau meninggal pada tahun 215 Hijriyah. Beliau pernah berkata dalam munajatnya kepada Allah sebagai berikut:
Beliau meninggal pada tahun 215 Hijriyah. Beliau pernah berkata dalam munajatnya kepada Allah sebagai berikut:
"Wahai Tuhanku, jika Engkau menuntutku karena dosaku, maka aku akan mencari-Mu karena ampunan-Mu (sebab ampunan-Mu jauh lebih luas dari pada dosaku);
Jika Engkau menuntutku karena kekikiranku, maka aku akan mencari-Mu karena kemurahan-Mu;
Jika Engkau melemparkan aku ke dalam neraka, maka aku akan memberitahukan kepada penduduk neraka bahwa aku mencintai-Mu."
Jika Engkau menuntutku karena kekikiranku, maka aku akan mencari-Mu karena kemurahan-Mu;
Jika Engkau melemparkan aku ke dalam neraka, maka aku akan memberitahukan kepada penduduk neraka bahwa aku mencintai-Mu."
TIGA CIRI ORANG YANG DIJAUHI
Hasan Al-basri Radhiyallah, seorang tokoh tabi'in, berkata:
"Orang yang tidak punya etika adalah orang yang tak berilmu;
Orang yang tidak punya kesabaran menanggung derita menjauhi kedurhakaan
dan beratnya menunaikan kewajiban adalah orang yang tak beragama;
Orang yang tidak punya sifat wara' (keapikan) adalah orang tidak punya
kedudukan yang dekat di sisi Allah."
Orang yang tidak punya kesabaran menanggung derita menjauhi kedurhakaan
dan beratnya menunaikan kewajiban adalah orang yang tak beragama;
Orang yang tidak punya sifat wara' (keapikan) adalah orang tidak punya
kedudukan yang dekat di sisi Allah."
Yang dimaksudkan dengan sifat wara' adalah menjauhi sesuatu yang haram dan
syubhat.
syubhat.
Pada dasarnya sabar itu ada 3, yaitu:
Sabar dalam menghadapi musibah dan kezhaliman;
Sabar dalam melaksanakan ketaatan; dan
Sabar dalam menjauhi maksiat."
Sabar dalam menghadapi musibah dan kezhaliman;
Sabar dalam melaksanakan ketaatan; dan
Sabar dalam menjauhi maksiat."
TIGA CARA MENGHILANGKAN KESUSAHAN
Seorang pakar ketabiban kalbu mengatakan bahwa kiat untuk menghilangkan kecemasan ada tiga macam yaitu:
Mengingat Allah;
Menemui para wali Allah; dan
Mendengar nasihat orang-orang bijak.
Menemui para wali Allah; dan
Mendengar nasihat orang-orang bijak.
Yang dimaksud dengan meningat Allah adalah dengan banyak mengucakan dzikir. Adapun jenis-jenis dzikir antara lain:
Membaca tasbih, yaitu "Subhanallahi'
Membaca tahmid, yaitu "Alhamdulillahi"
Membaca tahlil, yaitu "Lailaha Illallahu"
membaca takbir, yaitu "Allahu Akbaru'
dan membaca : "Lahaula walaa quwwata illa dillahil 'adhiim"
Membaca tahmid, yaitu "Alhamdulillahi"
Membaca tahlil, yaitu "Lailaha Illallahu"
membaca takbir, yaitu "Allahu Akbaru'
dan membaca : "Lahaula walaa quwwata illa dillahil 'adhiim"
Atau dengan cara bermunajat kepada Allah dengan mengucapkan kalimat-kalimat berikut ini:
"Wahai Dzat yang memberi pertolongan kepada siapa pun yang meminta tolong kepada-Nya dengan menyeru-Nya;
"Wahai Dzat yang memperkenankan permintaan siapa pun yang mendapat kesulitan dengan berdo'a kepada-Nya;
"Wahai Dzat Yang Maha Penyantun terhadap kesalahan orang yang mendurhakai-Nya;
"Wahai Dzat yang memberi kecukupan kepada orang yang memilih keridhaan-Nya dari pada kepentingan dunianya.
Aku memohon kepada-Mu agar dapat meraih sesuatu yang tak dapat kugapai, kecuali dengan pertolongan-Mu. Aku memohon kepada-Mu agar terhindar dari bahaya yang tak dapat kutolak, kecuali dengan kekuatan-Mu. Dan aku memohon kepada-Mu kebaikan yang mengandung kesehatan dan kesehatan yang mengandung kebaikan berkat rahmat-Mu, wahai Tuhan Yang Maha Pelimpah rahmat."
Yang dimaksudkan dengan wali-wali Allah dalam keterangan ini adalah para ulama dan orang-orang shalih. Adapun yang dimaksudkan dengan ucapan orang bijak adalah penjelasan atau keterangan dari para ulama yang menunjukkan kebaikan dunia dan akhirat
"Wahai Dzat yang memperkenankan permintaan siapa pun yang mendapat kesulitan dengan berdo'a kepada-Nya;
"Wahai Dzat Yang Maha Penyantun terhadap kesalahan orang yang mendurhakai-Nya;
"Wahai Dzat yang memberi kecukupan kepada orang yang memilih keridhaan-Nya dari pada kepentingan dunianya.
Aku memohon kepada-Mu agar dapat meraih sesuatu yang tak dapat kugapai, kecuali dengan pertolongan-Mu. Aku memohon kepada-Mu agar terhindar dari bahaya yang tak dapat kutolak, kecuali dengan kekuatan-Mu. Dan aku memohon kepada-Mu kebaikan yang mengandung kesehatan dan kesehatan yang mengandung kebaikan berkat rahmat-Mu, wahai Tuhan Yang Maha Pelimpah rahmat."
Yang dimaksudkan dengan wali-wali Allah dalam keterangan ini adalah para ulama dan orang-orang shalih. Adapun yang dimaksudkan dengan ucapan orang bijak adalah penjelasan atau keterangan dari para ulama yang menunjukkan kebaikan dunia dan akhirat
TIGA GOLONGAN DALAM NAUNGAN 'ARSY
Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:
"Tiga golongan yang akan dinaungi oleh Allah di bawah naungan 'Arsy-Nya pada hari yangtidak ada naungan selain naungan-Nya, yaitu:
"Tiga golongan yang akan dinaungi oleh Allah di bawah naungan 'Arsy-Nya pada hari yangtidak ada naungan selain naungan-Nya, yaitu:
Orang yang tetap menyempurnakan wudhu'nya meskipun keadannya tidak menyenangkan;
Orang yang tetap berangkat ke masjid meskipun cuacanya gelap; dan
Orang yang senang memberi makan orang kelaparan."
Orang yang tetap berangkat ke masjid meskipun cuacanya gelap; dan
Orang yang senang memberi makan orang kelaparan."
TIGA PENYEBAB IBRAHIM MENJADI KHALILULLLAH (KEKASIH ALLAH)
Nabi Ibrahim Alais Sallam pernah ditanya: "Wahai Ibrahim, apa sebabnya Allah menjadikanmu orang kesayangan-Nya?" Nabi Ibrahim menjawab: "Karena tiga perkara, yaitu:
Aku selalu mengutamakan perintah Allah di atas perintah selain Allah;
Aku tidak pernah mengkhawatirkan sesuatu (rezki) yang urusannya telah ditanggung oleh Allah;
Aku tidak senang makan, baik pada sore hari maupun pagi hari, kecuali bersama tamu."
Aku tidak pernah mengkhawatirkan sesuatu (rezki) yang urusannya telah ditanggung oleh Allah;
Aku tidak senang makan, baik pada sore hari maupun pagi hari, kecuali bersama tamu."
Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa Ibrahim AS, pernah berjalan satu atau dua mil untuk mencari orang yang mau menemaninya makan.
TIGA KEPASTIAN
Jibril Radhiyallahu Anhu pernah berkata kepada Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam :
"Wahai Muhammad, hiduplah engkau seberapapun lamanya, namun engkau pasti akan mati.
Cintailah siapa saja yang engkau sukai, namun engkau pasti akan berpisah kepadanya.
Beramallah semaumu, namun engkau pasti akan mendapat balasannya".
Cintailah siapa saja yang engkau sukai, namun engkau pasti akan berpisah kepadanya.
Beramallah semaumu, namun engkau pasti akan mendapat balasannya".
Setiap perbuatan baik akan dibalas dengan kebaikan (berupa pahala di surga); begitu pula sebaliknya, setiap amal yang buruk pasti akan dibalas dengan keburukan (dalam bentuk siksaan di neraka).
TIGA HAL YANG TIADA DAPAT DICAPAI, KECUALI DENGAN IZIN ALLAH
Abu Bakar Ash-Shiddiq, Radhiyallahu Anhu berkata :
"Tiga hal yang tidak bisa dicapai dengan tiga hal lainnya semata-mata (melainkan dengan izin Allah:
"Tiga hal yang tidak bisa dicapai dengan tiga hal lainnya semata-mata (melainkan dengan izin Allah:
Kekayaan tidak bisa dicapai dengan cita-cita semata.
Keremajaan tidak akan dapat dicapai dengan disemir semata.
Kesehatan tidak akan dapat dicapai dengan obat-obatan semata".
Keremajaan tidak akan dapat dicapai dengan disemir semata.
Kesehatan tidak akan dapat dicapai dengan obat-obatan semata".
Dengan kata lain, dapat disebutkan bahwa kekayaan tidak dapat dicapai dengan cita-cita, melainkan karena anugerah Allah semata. Keremajaan tidak dapat dikembalikan dengan menyemir uban dan tindakan lainnya, sebab berkaitan dengan usia. Sedang usia berkaitan dengan zaman dan zaman itu tidak dapat dimundurkan. Begitu pula halnya dengan kesehatan, ia tidak dapat diraih dengan memakai obat-obatan bila orang yang bersangkutan jatuh sakit, melainkan yang menyembuhkannya pada hakekatnya adalah Allah semata.
TIGA HAL BAGIAN DARI TIGA HAL LAINNYA
Umar Radhiyallahu Anhu berkata:
"Bersikap simpatik dengan orang lain adalah bagian dari kecerdasan akal;
Bertanya dengan cara yang baik adalah bagian dari ilmu;
dan kepandaian memanage adalah bagian dari penghidupan."
Bertanya dengan cara yang baik adalah bagian dari ilmu;
dan kepandaian memanage adalah bagian dari penghidupan."
Bersikap simpatik kepada orang lain akan mendatangkan kecintaan mereka kepada yang bersangkutan berkat kemuliaan akhlaqnya, dan memang untuk berakhlaq itu memerlukan kecerdasan. Begitu pula halnya dengan kedua poin berikutnya, yaitu bertanya dengan baik kepada orang yang telah mengetahui akan mendatangkan pengetahuan; dan mengatur penghidupan dengan cara yang baik akan membawa berkah bagi penghidupan orang yang bersangkutan.
TIGA RESEP MENJADI ORANG YANG DICINTAI
'Utsman Radhiyallahu Anhu berkata:
"Barangsiapa yang menjauhi keduniawian, niscaya akan dicintai oleh Allah;
Barangsiapa yang menjauhi dosa-dosa, akan dicintai oleh para malaikat;
Barangsiapa yang menanggalkan ketamakan terhadap milik orang lain,
niscaya akan dicintai oleh orang lain."
Barangsiapa yang menjauhi dosa-dosa, akan dicintai oleh para malaikat;
Barangsiapa yang menanggalkan ketamakan terhadap milik orang lain,
niscaya akan dicintai oleh orang lain."
Menjauhi keduniawian maksudnya tidak bermegah-megahan, mengurangi makan-minum, dan tidak suka kepada pujian manusia. Hal ini membuat pelakunya dicintai Allah, sebab pelakunya jauh dari riya' dan sifat sombong. Orang yang meninggalkan dosa akan dicintai malaikat, sebab ia tidak membuat sibuk malaikat pencatat keburukan. Orang yang menanggalkan sifat tamak terhadap milik orang lain akan dicintai semua orang, sebab dia tidak menjadi beban pikiran orang lain.
TIGA HAL POKOK
'Ali Radhiyallahu Anhu berkata:
"Dari sekian banyak nikmat dunia, cukuplah Islam sebagai nimat bagimu;
Dari sekian banyak kesibukan, cukuplah ketaatan sebagai kesibukan bagimu;
dari sekian banyak pelajaran, cukuplah kematian sebagai pelajaran bagimu."
Dari sekian banyak kesibukan, cukuplah ketaatan sebagai kesibukan bagimu;
dari sekian banyak pelajaran, cukuplah kematian sebagai pelajaran bagimu."
Kenikmatan Allah yang paling besar untuk manusia adalah Allah menciptakan manusia dari tidak ada menjadi ada serta membebaskan manusia dari kekufuran kepada cahaya Islam.
TIGA TUGAS ORANG BERAKAL
Nabi Dawud 'Alaihis Sallam pernah berkata: "Telah diwahyukan kepadaku dalam Zabur bahwa tugas orang berakal adalah tidak menyibukkan diri, kecuali dalam tiga hal:
Menyiapkan bebal untuk kembali (ke akhirat);
Mencari biaya untuk penghidupannya di dunia; dan
Mencari kenikmatan dengan cara yang halal."
Mencari biaya untuk penghidupannya di dunia; dan
Mencari kenikmatan dengan cara yang halal."
Tiada bekal yang bermanfaat untuk menyambut hari Akhirat, kecuali amal yang shalih. Oleh karena itu, dianjurkan untuk memperbanyak amal shalih. Begitu juga hendaklah seseorang berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya agar tidak menjadi beban bagi orang lain, tetapi sudah barang tentu dengan cara yang halal. Berusaha mencari rezki yang halal hukumnya wajib bagi setiap muslim.
TIGA HAL YANG DAPAT MELALAIKAN MANUSIA
Ibnu Mas'ud Radhiyallahu Anhu berkata:
"Betapa banyak manusia yang dihukum secara berangsur-angsur melalui kesenangan yang diberikan kepadanya;
Berapa banyak manusia yang mendapat cobaan melalui pujian orang lain kepadanya;
Betapa banyak manusia yang terpedaya karena kelemahannya disembunyikan oleh Allah."
Berapa banyak manusia yang mendapat cobaan melalui pujian orang lain kepadanya;
Betapa banyak manusia yang terpedaya karena kelemahannya disembunyikan oleh Allah."
TIGA PENYELAMAT, PERUSAK, PENINGGI DERAJAT, DAN PENGHAPUS DOSA
Abu Hurairah radhiyallahu Anhu berkata bahwa Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:
"Ada tiga perkara yang dapat menyelamatkan manusia (dari siksa Allah); ada tiga perkara yang dapat membinasakan manusia; ada tiga perkara yang dapat meninggikan derajat manusia; dan ada tiga perkara yang dapat menghapus dosa."
Tiga hal yang dapat menyelamatkan manusia (dari siksa Allah) adalah:
"Ada tiga perkara yang dapat menyelamatkan manusia (dari siksa Allah); ada tiga perkara yang dapat membinasakan manusia; ada tiga perkara yang dapat meninggikan derajat manusia; dan ada tiga perkara yang dapat menghapus dosa."
Tiga hal yang dapat menyelamatkan manusia (dari siksa Allah) adalah:
Takut kepada Allah Ta'ala, baik ketika berada di tempat sepi maupun ketika berada di tempat ramai;
Berpola hidup hemat dan sederhana, baik saat tidak punya maupun saat kecukupan;
Selalu berlaku adil, baik saat senang maupun marah.
Berpola hidup hemat dan sederhana, baik saat tidak punya maupun saat kecukupan;
Selalu berlaku adil, baik saat senang maupun marah.
Tiga hal yang dapat membinasakan manusia adalah :
Sangat bakhil;
Senantiasa memperturutkan hawa nafsunya; dan
Membanggakan diri sendiri.
Senantiasa memperturutkan hawa nafsunya; dan
Membanggakan diri sendiri.
Kriteria sangat bakhil/kikir ialah tidak mau menunaikan hak Allah atau hak orang lain. Dalam riwayat lain disebutkan: "Kikir yang ditaati." Meskipun pada wataknya manusia itu kikir, tetapi jika tidak ditaati tidak akan membinasakan pelakunya.
Tiga hal yang dapat meninggikan derajat manusia ialah:
Membudayakan ucapan salam (di kalangan kaum muslim);
Suka memberi makan kepada tamu dan orang yang lapar; dan Shalat tahajjud pada tengah malam saat orang-orang sedang tidur nyenyak.
Suka memberi makan kepada tamu dan orang yang lapar; dan Shalat tahajjud pada tengah malam saat orang-orang sedang tidur nyenyak.
Adapun tiga hal yang dapat menghapuskan dosa adalah :
Menyempurnakan wudhu' meskipun cuaca sangat dingin;
Melangkahkan kaki untuk melakukan shalat berjama'ah; dan Menunggu tibanya waktu shalat yang kedua usai mengerjakan shalat yang pertama."
Melangkahkan kaki untuk melakukan shalat berjama'ah; dan Menunggu tibanya waktu shalat yang kedua usai mengerjakan shalat yang pertama."
Yang dimaksud dengan adil, baik saat senang maupun saat marah, adalah orang yang yang bersangkutan tetap berpegang teguh pada prinsip keadilan dan tidak mudah terpengaruh oleh emosinya, yang semuanya itu dilakukannya demi mengharap ridha Allah semata.
No comments
Pembaca yang baik selalu meninggalkan komentar sesudah membaca ^_^
Terimakasih sudah mengisi komentar